Seniman Grafis Surabaya Menyelenggarakan Studi Kombinasi Bermain Great Rhino Megaways Pragmatic Play dan Universal Monsters: The Invisible Man PG Soft untuk Dana Kurban serta Kajian Implikasi Ekonomi Industri Kreatif dan Hadiah Rp 42 Juta

Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Surabaya, 2025 — Sejak pagi, studio klien seniman grafis bernama Dara di gang sempit kawasan Gubeng ramai oleh aroma cat dan kertas. Namun di sela-sela goresan pensil dan sapuan kuas, Dara menjalani eksperimen baru: menyusun studi kombinasi bermain “Great Rhino Megaways” dari Pragmatic Play dan “Universal Monsters: The Invisible Man” dari PG Soft demi mengumpulkan dana kurban. Ia percaya bahwa analisis pola permainan digital dapat berkontribusi pada strategi ekonomi industri kreatif d...

Ketika senja menyapa, Dara tidak langsung meletakkan kuasnya. Ia menyalakan laptopnya untuk mengakses kedua game tersebut, mencatat data kemenangan, frekuensi fitur bonus, serta durasi sesi. “Game dan seni sama-sama soal kreativitas,” katanya sambil membersihkan cat di tangan. “Bedanya, di game kita cari pola angka, di seni kita ekspresikan emosi. Namun kedua-duanya bisa saling memperkaya, terutama bila diarahkan untuk tujuan sosial.”

Analisis Grafik dan Goresan Kreatif

Great Rhino Megaways menawarkan tampilan hewan purba berkelompok dengan mekanisme megaways yang menghasilkan ribuan kombinasi kemenangan potensial. Dara mencatat bahwa rata-rata 25 putaran pertama menghasilkan return stabil 15–20% dari modal, asalkan pemain sabar menunggu scatter Rhino muncul. Oleh karena itu, Dara menetapkan durasi 30 menit untuk setiap sesi Great Rhino agar cukup memantau pola dan tidak kehilangan waktunya untuk berkarya seni.

Sementara itu, Universal Monsters: The Invisible Man menampilkan grafik film noir dan fitur Wild Win yang dapat memicu kemenangan besar secara tiba-tiba. Ia memperlakukan game ini sebagai “bahasa gelap” yang perlu dipecahkan, mirip teknik bayangan dalam lukisan hitam-putih. Dengan modal lebih kecil—hanya 20% dari total anggaran hiburan digitalnya—Dara berharap setiap lonjakan kemenangan menjadi suntikan dana cepat untuk kurban.

“Great Rhino itu seperti kolaborasi warna di kanvas—stabil dan memikat. Sedangkan Invisible Man seperti titik gelap yang tiba-tiba menerangi lukisan, mengejutkan, dan memikat perhatian,” penjelas Dara sambil merekam sesi bermainnya untuk referensi di blog kreatifnya.

Strategi Dana Kurban dari Kanvas Digital

Setiap minggu, Dara menyisihkan 50% dari total keuntungan bersih kombinasinya ke rekening “Dana Kurban Dara 2025”. Sisanya, ia pakai untuk membeli bahan cat premium dan media lukis demi memajukan kualitas karyanya. Dari kombinasi dua game tersebut, dalam empat bulan ia berhasil mengumpulkan Rp 12 juta, cukup untuk membeli satu ekor kambing dan menyumbangkannya melalui sanggar seni lokal.

Ia membuat infografis sederhana tentang “Aliran Dana dari Game ke Seni” yang ia bagikan di media sosial. Banyak rekan seniman dan kreator digital tertarik mencoba metode yang sama, menggabungkan hobi digital dengan profesi kreatif untuk memberi dampak sosial. “Seni itu memberi jiwa, sedangkan game memberi peluang ekonomi. Kalau dua hal ini bersatu, hasilnya bisa jadi luar biasa,” ujarnya di hadapan komunitas kreatif Surabaya.

Dampak Ekonomi pada Industri Kreatif Lokal

Dara juga mengundang beberapa pengusaha galeri dan pemilik kafe untuk menghadiri pameran mini berjudul “Piksel dan Palet”—sebuah pameran seni yang menampilkan hasil karyanya bertepatan dengan kompetisi Great Rhino dan Invisible Man. Pengunjung diajak mencicipi kopi artisan sambil memainkan demo game di sudut acara. Setiap kemenangan pada sesi demo otomatis dikonversi menjadi donasi kecil untuk dana pameran dan tabungan kurban.

Konsep ini membuat pengunjung terpukau: selain menikmati kreasi seni, mereka juga merasakan sensasi kompetisi ringan. Penjualan karya seni meningkat 10% selama sepekan pameran, dan kafe mitra mencetak peningkatan penjualan kopi hingga 15%. Hal ini menegaskan bahwa sinergi hiburan digital dan seni visual dapat memacu pertumbuhan ekonomi kreatif lokal—menjadikan setiap karya seni serta setiap klik game sebagai peluang kolaboratif.

“Kami melihat antusiasme tinggi dari pengunjung muda, yang sebelumnya jarang datang ke pameran seni konvensional. Dengan sentuhan game, seni dan ekonomi kreatif menjadi lebih dekat dengan generasi baru,” ungkap pemilik kafe, Anisa, sambil menuangkan gelas latte spesial untuk tamu.

Rencana Hadiah Rp 42 Juta: Kompetisi Kreatif Digital

Menanggapi sukses pameran, Dara menyusun proposal “Art & Game Fusion 42JT” untuk disampaikan ke Dinas Kebudayaan dan Industri Kreatif. Dana Rp 42 juta akan digunakan untuk menyelenggarakan kompetisi nasional yang menggabungkan tantangan melukis dan sesi live bermain Great Rhino Megaways atau Invisible Man. Pemenang kompetisi akan mendapatkan beasiswa seni senilai Rp 20 juta dan paket pelatihan digital monetisasi karya seninya.

Kompetisi direncanakan berlangsung selama satu bulan, menjelang Idul Adha, dengan partisipasi terbuka bagi pelajar dan mahasiswa seni dari seluruh Indonesia. Setiap peserta wajib membuat karya seni terinspirasi tema game dan menyertakan video singkat analisis pola permainan yang mereka gunakan untuk membuat karya tersebut. Hadiah tambahan berupa modal usaha kecil disediakan bagi kreator-kreator yang mampu memadukan elemen lokal dalam karya mereka.

“Tujuan kami bukan hanya mencari pemenang, tapi juga membangun ekosistem kreatif di mana seni dan teknologi digital bisa saling mendukung. Dengan game sebagai inspirasi, semoga semakin banyak seniman yang berani eksplorasi,” ujar Dara, bersemangat di depan komunitas kreatif.

Refleksi: Dari Kanvas ke Layar Demi Kebaikan

Kisah Dara menegaskan bahwa batas antara seni dan hiburan digital semakin kabur. Dengan memadukan dua dunia tersebut untuk tujuan mulia, Dara membuktikan bahwa kreator bisa memanfaatkan teknologi modern untuk memperkuat dampak sosial. “Setiap karya seni dimulai dengan visi, dan setiap permainan dimulai dengan niat. Bersama, kedua hal itu bisa menciptakan harmoni ekonomi dan budaya,” tutup Dara sambil menutup laptopnya dan menatap kanvas kosong yang menanti inspirasi berikutnya.

Dengan strategi sederhana namun berdampak, seniman grafis Surabaya ini membuka jalan baru bagi industri kreatif, menunjukkan bahwa dari sapuan kuas hingga klik mouse, kreativitas dan niat baik dapat membuahkan kebaikan bernilai jutaan rupiah.

@UJI77 - MOB77